Akhir-akhir kita
seringkali mendengar banyak hal terkait ASEAN Community 2015 ataupun Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dari berita di
media massa ataupun di forum-forum diskusi publik. Biasanya yang dibahas itu tentang
upaya mempersiapkan bangsa Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan
menjawab tantangan yang akan muncul nantinya. Walau terkesan lebih pada bagaimana cara
memenangkan persaingan dibandingkan bagaimana membina hubungan antar negara ASEAN menjadi lebih solid.
Tapi harus kita akui MEA 2015 adalah suatu momentum yang sangat
besar dan kita bangsa Indonesia memang harus mengenal lebih dekat negara-negara satu
kawasan di Asia Tenggara. Selama ini kita hanya mengenal Malaysia dan Brunei
karena kedekatan akar budaya dengan Indonesia. Lalu bagaimana dengan negara
ASEAN lain seperti Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam, Singapura dan Timor
Leste? Apakah kita sudah cukup mengenal negara tetangga kita ini?
Nah, supaya tidak kudet
alias kurang update informasi tentang negara-negara ASEAN kita bisa berkunjung
ke “ASEAN Literary Festival 2015” di Jakarta. Disana kita dapat mengenal lebih
dekat negara-negara ASEAN melalui karya-karya sastra yang dibuat oleh para
sastrawan dari negara-negara ASEAN.
Untuk tahun 2015 “ASEAN
Literary Festival (ALF)” mengambil tema tentang “Question of Conscience”. Menurut Direktur ALF, Abdul Khalik tema
ini dipilih sebagai respons atas dinamika global dan perkembangan zaman,
utamanya terkait dengan laju konsumerisme
dan perkembangan teknologi informasi. Serta bagaimana
sastrawan dan karya sastra ASEAN dan Asia pada umumnya menghadapi perubahan
yang ada. Sehingga pertanyaan besar yang muncul adalah masihkah karya sastra menjadi
suara hati nurani dalam memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan? Nah, untuk tahu jawabannya kita
perlu datang langsung ke “ASEAN Literary Festival 2015” bulan Maret nanti.
Berdasarkan
press release yang saya dapatkan dari ALF setidaknya akan hadir lebih dari 20
negara dari ASEAN dan non ASEAN akan turut berpartisipasi dalam ALF. ALF kali
ini akan menghadirkan penulis, seniman, akademisi, penerbit dan insan film.
Selain itu
acara ALF tahun ini akan digelar lebih lama yaitu selama 8 hari (15-22 Maret 2015) dan tentunya dengan rangkaian acara yang
lebih beragam, mulai dari acara diskusi, workshop, pentas seni sampai ASEAN film
screening dimana akan ditayangkan film-film terpilih dari
masing-masing negara. Ada juga Literary
Trip yang akan membawa peserta dan publik ke tempat-tempat penting dan
bersejarah dalam perkembangan sastra Indonesia. Kalau bagi saya acara hari ke 7 dan ke 8 sangatlah menarik karena akan ada Frankfurt Book Fair dan Meet Publishers, dimana kita bisa bertemu langsung dengan orang-orang penting penerbitan.
Festival ini juga akan diisi
dengan penyerahan penghargaan ASEAN Literary Award kepada sastrawan ASEAN yang
konsisten memperjuangkan kebebasan, keadilan, dan kemanusiaan melalui karyanya.
Wah, acara ini pastinya akan menjadi acara festival sastra yang sangat menarik.
Kapan lagi kita bisa mengenal lebih dekat keragaman budaya negara ASEAN dengan
cara yang menyenangkan dan menghibur melalui ASEAN Literary Festival 2015.
Bagi yang ingin datang ke ASEAN Literary Festival 2015 bulan Maret nanti segera cari informasi dan lihat jadwal lengkap acaranya yang sudah ada di website ASEAN Literary Festival 2015:
http://www.aseanliteraryfestival.com/?page=archive&jenis=2014_Programs
Atau bisa juga update terus informasinya melalui akun twitternya: https://twitter.com/aseanlitfest
Bagi yang ingin datang ke ASEAN Literary Festival 2015 bulan Maret nanti segera cari informasi dan lihat jadwal lengkap acaranya yang sudah ada di website ASEAN Literary Festival 2015:
http://www.aseanliteraryfestival.com/?page=archive&jenis=2014_Programs
Atau bisa juga update terus informasinya melalui akun twitternya: https://twitter.com/aseanlitfest
Aku juga tertarik banget dengan acara ini. Pengen banget datang... Udah dari jauh hari nandain poster ini sebagai favorit di twitter. Terima kasih infonya ya :)
ReplyDeleteWah sama donk kita :D. Aku jg nunggu bgt festival setahun sekali ini,
DeleteYah Mak, Jekardah.....
ReplyDelete