Untuk pertama kalinya saya diwawancara media online, dalam hal ini pengelola guraru.org (web edukasi para guru era baru) mengenai pemanfaatan media sosial untuk mendukung kegiatan belajar mengajar dan pembelajaran kreatif yang kemudian ditulis dalam bentuk profil #GuruSeru bulan April 2013 ini. Alhamdulillah, senangnya bukan main ketika ada pihak yg menghargai upaya saya dalam memaksimalkan penggunaan media sosial seperti blog, facebook, twitter, pinterest untuk mendukung proses belajar mengajar. Berikut ini cuplikan isi artikelnya:
Salah seorang kontributor Guraru, Ibu Fitta Astriyani memiliki sebuah blog yaitu www.fitfuncreative.blogspot.com dan Pinterest yaitu http://pinterest.com/fitfun2012 yang didalamnya terdapat berbagai cara kreatif dalam mengajar. Sebagai #GuruSeru bulan ini, Ibu Fitta membagi pengalamannya terkait cara-cara mengajar kreatif, khususnya dalam mempelajari bahasa inggris.
Kehidupan Ibu Fitta sebelum menjadi seorang guru adalah faktor yang mendorongnya untuk mengaplikasikan berbagai media untuk mempermudah proses belajar mengajar siswa. Dari pengalamannya bekerja pada bagian divisi kreatif di media itulah yg menjadikan beliau mempelajari bagaimana media dipadukan dengan jiwa kreatif dapat menjadi formula jitu untuk mengembangkan dunia pendidikan. Terbangun dari keprihatinannya melihat banyaknya anak Indonesia yang terhambat untuk maju karena minimnya kemampuan bahasa inggris, ibu Fitta terdorong untuk menjadi seorang guru. Sejak itu pula beliau aktif mengajar di berbagai institusi seperti Baitusalam Kindergarten dan KIDZLABS English Course. Ibu Fitta percaya bahwa suasana belajar yang nyaman dan cara yang menarik akan memaksimalkan potensi siswa. Karena itu Ibu Fitta menggunakan media sosial sebagai salah satu tools pendukung untuk kegiatan belajar mengajar seperti Blog, Facebook Group, twitter dan Pinterest. Sumber pembelajarannya sendiri tidak melulu berdasarkan text book tetapi bersumber dari LearnEnglish British Council yang menyediakan banyak sumber pembelajaran seperti worksheet, video, animasi flash, dan podcast.
Ibu Fitta mengakui metode unik yang diterapkan olehnya berasal dari berbagai forum. Sebuah forum di Facebook bernama #ELTChat (English Language Teaching) merupakan tempat dimana para guru bahasa inggris dan para ahli bahasa berkumpul. Disini guru bahasa inggris dari seluruh dunia dapat berbagi informasi dan pengalaman terkait pembelajaran bahasa inggris. Tidak hanya dari forum internasional, dari cakupan nasional pun ada sebuah forum bernama Group Academic Arisan yang kurang lebih mirip seperti ELT. Disini para guru berbagai ide-ide brilian yang akhirnya menginspirasi Ibu Fitta untuk lebih kreatif dalam mengajar.
Kehidupan Ibu Fitta sebelum menjadi seorang guru adalah faktor yang mendorongnya untuk mengaplikasikan berbagai media untuk mempermudah proses belajar mengajar siswa. Dari pengalamannya bekerja pada bagian divisi kreatif di media itulah yg menjadikan beliau mempelajari bagaimana media dipadukan dengan jiwa kreatif dapat menjadi formula jitu untuk mengembangkan dunia pendidikan. Terbangun dari keprihatinannya melihat banyaknya anak Indonesia yang terhambat untuk maju karena minimnya kemampuan bahasa inggris, ibu Fitta terdorong untuk menjadi seorang guru. Sejak itu pula beliau aktif mengajar di berbagai institusi seperti Baitusalam Kindergarten dan KIDZLABS English Course. Ibu Fitta percaya bahwa suasana belajar yang nyaman dan cara yang menarik akan memaksimalkan potensi siswa. Karena itu Ibu Fitta menggunakan media sosial sebagai salah satu tools pendukung untuk kegiatan belajar mengajar seperti Blog, Facebook Group, twitter dan Pinterest. Sumber pembelajarannya sendiri tidak melulu berdasarkan text book tetapi bersumber dari LearnEnglish British Council yang menyediakan banyak sumber pembelajaran seperti worksheet, video, animasi flash, dan podcast.
Ibu Fitta mengakui metode unik yang diterapkan olehnya berasal dari berbagai forum. Sebuah forum di Facebook bernama #ELTChat (English Language Teaching) merupakan tempat dimana para guru bahasa inggris dan para ahli bahasa berkumpul. Disini guru bahasa inggris dari seluruh dunia dapat berbagi informasi dan pengalaman terkait pembelajaran bahasa inggris. Tidak hanya dari forum internasional, dari cakupan nasional pun ada sebuah forum bernama Group Academic Arisan yang kurang lebih mirip seperti ELT. Disini para guru berbagai ide-ide brilian yang akhirnya menginspirasi Ibu Fitta untuk lebih kreatif dalam mengajar.
Ibu Fitta mengaku media sosial sangat membantu proses belajar mengajar. Dalam media sosial, pendidik tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. Media sosial disebut juga dapat menjadi perekat hubungan antara guru dan murid di mana hal tersebut menjadi salah satu faktor yang membuat proses belajar mengajar menjadi lebih efektif. Informasi di media sosial dari para guru seperti @gurukreatif dan @guraruID juga diakui ibu Fitta telah memberikan pengetahuan terkait manajemen kelas dan aktivitas yang kreatif, berdasarkan berbagai kasus nyata.
Ibu Fitta mengajak para guru untuk menghadirkan Creative teaching dalam setiap kesempatan belajar mengajar. Karena itu, guru harus berpikiran terbuka kepada perubahan yang terjadi, belajar hal baru dan banyak berdiskusi dengan orang-orang kreatif dari berbagai profesi. Selain itu media sosial perlu dioptimalkan. Dengan begitu, wawasan kita akan lebih luas dan akhirnya menghasilkan pembelajaran yang lebih hidup, kreatif, dan visioner.
Kutipan:
Untuk
menghadirkan ‘creative teaching’, guru harus berpikiran terbuka pada perubahan
yg terjadi, senang belajar hal baru, senang berdiskusi dengan orang-orang
kreatif , tidak hanya dengan teman satu profesi saja tapi juga dengan banyak
profesi entah itu seniman, psikolog, jurnalis, dokter, insinyur ataupun
pengusaha. Sehingga dengan wawasan yg luas kita bisa mendesain pembelajaran yg
lebih hidup,kreatif,‘real life’ dan visionaire. Selain itu
cobalah berkunjung ke blog-blog bagus seperti blog pak Agus Sampurno (gurukreatif.wordpress.com)
untuk mengupdate ilmu pendidikan terbaru serta pengembangan guru. Dan juga mengunjungi
website-website seperti www.freetech4teachers.com yang membahas mengenai
pemanfaatan teknologi dan media sosial untuk pendidikan.
Sebagai
pendidik memang seharusnya media sosial itu dioptimalkan untuk membantu proses
belajar mengajar. Untuk itu sebaiknya buatlah akun media sosial yang memang
khusus diperuntukkan untuk belajar bersama murid/rekan guru. Para guru
sebaiknya memisahkan antara akun pribadi dengan akun untuk belajar. Karena pernah
saya menemukan akun guru yg lebih sering mengupdate status masalah
keluarga/masalah lain yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan belajar
mengajar. Alangkah baiknya kalau untuk masalah keluarga diupdate didalam hati
masing-masing saja, tidak perlu diupdate ke media sosial.
Bagaimana menurut, Guraru? Mari bersama-sama menjadi guru yang lebih kreatif dan visioner demi pendidikan yang lebih baik! :)
No comments:
Post a Comment